
Namun, saat ini kedalaman Danau Limboto hanya sekitar 7—8 m saja.
Kedalaman yang seperti ini menjadikan Danau Limboto tidak seperti danau
biasanya yang berbentuk seperti kolam alami. Danau Limboto memiliki
bentuk permukaan berlumpur. Meski demikian, di tengah-tengah danau ini,
pengunjung dapat melihat berbagai flora air tawar yang tumbuh di
permukaannya, seperti eceng gondok, gelagah, dan bunga teratai. Di danau
ini, pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti memancing
ataupun berperahu.
Danau Limboto dari tahun ke tahun luas dan tingkat kedalamannya terus
berkurang. Luas Danau Limboto pada tahun 1999 berkisar antara
1.900-3.000 ha, dengan kedalaman 2-4 meter (Cabang Dinas Perikanan
Kabupaten Gorontalo, 2000). Pada tahun 1932, luas perairan ini mencapai
7.000 ha
Danau Limboto saat ini kondisinya cukup kritis, kedalaman rata- rata
hanya mencapai 2,5 meter, dan luas tersisa kurang lebih 3.000 hektare.
Pada 1932 kedalaman Danau Limboto masih mencapai 30 meter, sekarang
terus menyusut, dan 1961 kedalamannya berkurang menjadi 10 meter dengan
luas yang tersisa 4.250 hektare.
“Hingga kini dari 23 anak sungai yang menjadi pemasok air ke Danau
Limboto dari arah utara, barat, dan selatan, hanya satu sungai yang
mengalir sepanjang tahun, yaitu Sungai Biyonga dengan wilayah daerah
aliran yang kecil sekira 68 kilometer persegi.
“Kerusakan Danau Limboto juga diperparah dengan adanya penebangan liar dan perambahan hutan di daerah hulu,”
Pemerintah pusat saat ini telah menyediakan dana sebesar Rp93 miliar untuk menyelamatkan Danau Limboto di Gorontalo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar