Selasa, 13 Desember 2016

LAPORAN PEMBUATAN MEDIUM MIKROORGANISME

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari kehidupan mahluk yangbersifat mikroskopik yang di sebut mikroorganisme atau jasad renik.dalam teknologi pangan,mikrobiologi merupakan ilmu yang sangat penting misalnya dalam hubungannya dengan kerusakan atau kebusukan makanan,sehingga dapat di ketahui tindakan atau pengawetan yang paling tepat.
oleh karena itu,untuk melakukan pengamatan di bidang mikrobiologi,pangan,di perlukan alat kelengkapan penunjang praktikum atau pengamatan.selain itu teknik dalam melakukan pengamatan juga,sangat di perlukan teknik praktikum.karena pada dasarnya paraktikuym mikrobiologi pangan dengan sejumlah mikroorganisme yang berperan dalam proses pananganan atau pengolahan pangan.
1.2 TUJUAN
untuk mengetahui pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme baik medium na dan pda 
1.3 Manfaat
Manfaat pembuatan media NA dan PDA di lakukan untuk mempelajari macam-macam medium,cara pembuatan dari beberapa medium serta fungsinya masing-masing.
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Indra, 2008).
        Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk, dan Wheeler,1993).
Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (Label, 2008).
Untuk menelaah bakteri di dalam laboratorium , pertama- tama kita harus dapat menumbuhkan bakteri tersebut di dalam suatu biakan murni. Untuk melakukannya haruslah dimengerti jenis- jenis nutrient yang disyartakan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang mana dapat menyebabkan kondisi yang optimum bagi pertumbuhannya tersbut (Pelczar, 1986).
            Meskipun telah dijabarkan berbagai macam jenis dari medium, perlu diiingat bahwa tidak ada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi untuk semua bakteri di laboratorium. Bakteri amat beragam, baik dari persyaratan nutrisi maupun fisiknya. Beberapa berapa bakteri memiliki persyaratan nutrient yang sederhana, sedang yang lain memiliki persyaratan yang rumit. Karena alsan ini kondisi harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga bisa menguntungkan bagi kelompok bakteri yang sedang ditelaah (Pelczar, 1986).
        Medium yang padanya bakteri ditumbuhkan akan beranak dalam susunannya sesuai dengan kebutuhan jenis-jenis yang bersangkutan. Beberapa bakteri dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organik, seperti gula. Bakteri lain memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yang kepadanya ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lain – hampir semua media yang biasa dipakai sehari-hari dapat di beli secara komersil sebagai tepung kering. Jadi, untuk membuat suatu medium, yang harus dilakukan hanyalah menimbang jumlah tepung yang diperlukan, menambahkan air, dan mensterilkan sebelum dipakai (Volk and Wheler, 1988).
              Di samping itu, gelatin dapat juga dipakai sebagai bahan pengental dan memang dahulu orang memakainya tetapi sejak lama orang lebih suka menggunakan agar-agar. Agar-agar baru mencair pada suhu 950 C, sedangkan gelatin sudah mencair pada suhu 250 C. Dengan demikian medium yang mengandung gelatin perlu disimpan dalam tempat yang lebih dingin dari pada suhu kamar, jika dikehendaki medium tersebut tetap dalam keadaan padat. (Volk and Wheeler,1988).  
BAB III
METODE PRAKTIKUM
 3.1 waktu dan tempat
Praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu tanggal 27 november 2010,pukul 09.00 bertempat di laboratorium teknologi pertanian fakultas ilmu-ilmu pertanian universitas negeri gorontalo.
3.2 alat dan bahan
A. alat
Ø  Erlenmeyer 250 ml
Ø  Spatula
Ø  Kompor listrik
Ø  Timbangan analitik
Ø  Sendok makan
Ø  Gelas ukur 100 ml
B. bahan
Ø  Aquades
Ø  NA (natrium agar)
Ø  PDA
Ø  Aluvo
3.3 Prosedur Kerja
Ø  Menyediakan semua alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum pembuatan media
Ø  NA (natrium agar) di timbang seberat 7 gr dan PDA seberat 9,7 gr dengan menggunakan timbangan analitik
Ø  Larutan NA dan PDA di tuangkan ke dalam masing-masing erlenmeyer
Ø  Gelas ukur di tuangkan aquades sebanyak 250 ml.
Ø  Dan di tuangkan kembali ke dalam Erlenmeyer sebanyak 250 ml.
Ø  Erlenmeyer yang sudah tertuang NA dan aquades tadi di aduk dengan menggunakan spatula
Ø  Kemudian di panaskan dengan menggunakan kompor listrik sampai mendidih
Ø  Setelah mendidh di dinginkan
Ø  Erlenmeyer di bungkus denfgan menggunakan aluvo dan langsung di masukkan ke dalam kulkas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 
4.1 hasil dan pembahasan
              Dalam pembuatan media yang di hasilkan adalah larutan NA apabila di campur dengan aquades. Setelah mengalami pemanasan, maka warna yang di hasilkan adalah warna kuning kemerahan seperti minyak goreng. Sedangkan PDA apabila di campur dengan aquades,dan di panaskan,tidak mengalami perubahan warna sama sekali.
              Medium pertumbuhan mikroba adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrient yang di perlukan mikroba untuk pertumbuhannya.untuk memberikan kondisi hidup yang cocok bagi pertumbuhan bakteri, maka media harus mengandung semua zat hara yang mudah di gunakan oleh mikroba.tegangan permukaan dan ph yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang di tumbuhkan serta tidak mengandung zat-zat yang menghambat pertumbuhan dari pada mikroba dan haru berada dalam yang steril sebelum di gunakan.
              Medium NA berdasarka susunan kimianya merupakan medium non sintetik/semi alamia. Berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat.medium ini di gunakan untuk pertumbuhan bakteri. Medium PDA menurut konsistennya termasuk medium padat. Sedangkan berdasarkan kimianya termasuk non sintetik/semi alamiah.medium PDA di gunakan untuk menumbuhkan jamur(fungi).Komposisi yang di gunakan untuk membuat media NA seberat 11,5 gr adalah bacterial pepton 5 gr/L,meal extract 3 gr/L,agar 15 gr/L dan aquades 500 ml. sedangkan untuk media PDA 19,5 gr adalah extract 4 gr/L,glukosa 70 gr/L,agar 15 gr/l dan aquades 500 ml.
              Komposisi NA yang terdiri dari meal extract berfungsi sebagai sebagai sumber karbohidrat,mengandung senyawa hydrogen organic yang di butuhkan mikroba.pepton merupakan sumber protein dan sebagai penghasil nitrogen,agar berfungsi untuk pemadat medium. dan aquades berfungsi sebagai pelarut.dan komposisi PDA yang terdiri dari glukosa berfungsi sebagai sumber karbon.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ø  berbagai alat yang di amati memiliki kegunaan dan sifat-sifat serta bentuk yang berbedasatu sama lainnya
Ø  sebelum di gunakan alat-alat dan bahan harus di sterilkan terlebih dahulu.hal ini guna untuk mencegah adanya kontaminasi dari mikroorganisme lain.
5.2 Saran
Adapun yang menjadi saran kami adalah di harapkan agar praktikum yang akan dating praktikan harus mengetahui bagaimana pembuatan media NA dan PDA.
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro, 1990. Dasar-Dasar Mikorobiologi. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Indra., 2008, http//ekmon-saurus/bab-2-Media- pertumbuhan/.htm . diakses     pada  
              tanggal 8 maret 2009 makasar
Label, Caray.,2008, http//Caray label makalah –dan – skripsi pembuatan-media- agar

                        dan-sterilisasi/htm .diakses pada tanggal 08 maret 2009, Makassar.
Pelczar, Michael, 1986, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Volk, dan Wheeler., 1993, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Erlangga, Jakarta.